Download Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 Wacana Pengenalan Lingkungan Sekolah


Sebentar lagi memasuki masa Orientasi Siswa Baru tahun pelajaran 2016/2017. Agar tercipta kondisi yang aman ketika masa Orientasi Siswa Baru (MOS), pihak sekolah baik kepala sekolah maupun guru serta pihak lainnya harus memahami Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ihwal Pengenalan Lingkungan Sekolah.

Berdasarkan Pasal 2 Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ditetapkan bahwa
(1)  Pada  pertama  tahun  pelajaran,  perlu  dilakukan pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru.
(2)  Pengenalan  lingkungan  sekolah  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk:
a.  mengenali potensi diri siswa baru;
b.  memmenolong  siswa  baru  beradaptasi  dengan lingkungan  sekolah  dan  sekitarnya,  antara  lain terhadap  aspek  keamanan,  fasilitas  umum,  dan
masukana pramasukana sekolah;
c.  menumbuhkan  motivasi,  semangat,  dan  cara berguru efektif sebagai siswa baru;
d.  mengembangkan  interaksi  positif  antarsiswa  dan masyarakat sekolah lainnya;
e.  menumbuhkan  perilaku  positif  antara  lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati  keguakaragaman  dan  persatuan,
kedisplinan,  hidup  membersihkan  dan  sehat  untuk mewujudkan siswa yang mempunyai nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong.
(3)  Pengenalan lingkungan sekolah meliputi:
a.  kegiatan wajib; dan
b.  kegiatan pilihan.
(4)  Kegiatan  wajib  dan kegiatan pilihan  sebagaimana dimaksud  pada ayat  (3)  dilakukan  sesuai  dengan silabus pengenalan  lingkungan  sekolah sebagaimana tercantum dalam  Lampiran I yang  ialah  bab tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(5)  Sekolah  dapat  memilih  salah  satu  atau  lebih  bahan kegiatan  pilihan  pengenalan  lingkungan  atau melakukan  kegiatan  pilihan  lainnya  yang  diubahsuaikan dengan kondisi dan karakteristik lingkungan sekolah.
(6)  Sekolah  melakukan  pendataan  perihal  keadaan  diri dan  sosial  siswa  melalui  formulir  pengenalan lingkungan  sekolah  bagi  siswa  baru  yang  diisi  oleh orang tua/wali siswa yang minimal memuat:
a.  profil  siswa  yang  terdiri  dari  identitas  siswa, riwayat  kesehatan,  potensi/bakat  siswa,  serta sifat/perilaku siswa; dan
b.  profil orangtua/wali.
(7)  misal  formulir pengenalan  lingkungan  sekolah  bagi siswa  baru  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (6) tercantum dalam Lampiran II yang ialah bab tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.




Berdasarkan Pasal 3 Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ditetapkan bahwa

(1)  Pengenalan  lingkungan  sekolah  bagi  siswa  gres dilaksanakan dalam jangka waktu paling usang 3 (tiga) hari pada ahad pertama pertama tahun pelajaran.
(2)  Pengenalan  lingkungan  sekolah  sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan spesialuntuk pada hari sekolah dan jam pelajaran.
(3)  Pengecualian  terhadap  jangka  waktu  pelaksanaan sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  dapat  didiberikan kepada  sekolah  berasrama  dengan  terlebih  lampau melaporkan  kepada  dinas  pendidikan provinsi/kabupaten/kota  sesuai  dengan kewenangannya  disertai  dengan  rincian  kegiatan pengenalan lingkungan sekolah.

Berdasarkan Pasal 4 Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 ditetapkan bahwa
(1)  Kepala  sekolah  bertanggung  jawaban  penuh  atas perencanaan,  pelaksanaan,  dan  evaluasi  dalam pengenalan lingkungan sekolah.
(2)  Perencanaan  kegiatan  pengenalan  lingkungan sekolah disampaikan oleh sekolah kepada orang tua/wali pada ketika lapor diri sebagai siswa baru.
(3)  Pengenalan  lingkungan sekolah wajib  mencakup  kegiatan yang  bermanfaa,  bersifat  edukatif,  kreatif,  dan sangat bahagia.
(4)  Evaluasi  atas  pelaksanaan  pengenalan  lingkungan sekolah  wajib  disampaikan  kepada  orang  tua/wali baik secara tertulis maupun melalui pertemuan paling lama  7  (tujuh)  hari  kerja  sesudah  pengenalan lingkungan sekolah berakhir.

Pasal 5
(1)  Pengenalan  lingkungan  sekolah  dilakukan  dengan memperhatikan hal sebagai diberikut:
a.  perencanaan  dan  penyelenggaraan  kegiatan spesialuntuk menjadi hak guru;
b.  dihentikan melibatkan  siswa  senior  (kakak  kelas) dan/atau alumni sebagai penyelenggara;
c.  dilakukan  di  lingkungan  sekolah  kecuali  sekolah tidak mempunyai akomodasi yang memadai;
d.  wajib melaksanakan kegiatan yang bersifat edukatif;
e.  dilarang  bersifat  perpeloncoan  atau  tindak kekerasan lainnya; 
f.  wajib  memakai seragam  dan atribut  resmi dari sekolah;
g.  dilarang  mempersembahkan  tugas  kepada  siswa  gres berupa  kegiatan  maupun  penerapan  atribut yang tidak relevan dengan kegiatan pembelajaran siswa;
h.  dapat  melibatkan  tenaga  kependidikan  yang relevan  dengan  materi  kegiatan  pengenalan lingkungan sekolah; dan
i.  dilarang  melakukan  pungutan  biaya  maupun bentuk pungutan lainnya.

(2)  misal  dari  kegiatan  dan  atribut  yang  tidak  relevan dengan  aktivitas  pembelajaran  siswa  dan  dihentikan dipakai dalam pelaksanaan pengenalan lingkungan sekolah  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1)  huruf  f tercantum dalam Lampiran III yang ialah bab tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(3)  Penyelenggaraan  kegiatan  pengenalan  lingkungan sekolah  oleh guru sebagaimana  dimaksud pada ayat (1),  pada  sekolah  menengah  pertama,  sekolah menengah  atas,  dan  sekolah  menengah  kejuruan, dapat  dimenolong  oleh  siswa  apabila  terdapat keterbatasan  jumlah  guru  dan/atau untuk efektivitas dan  efisiensi  pelaksanaan  pengenalan  lingkungan sekolah dengan syarat sebagai diberikut:
a.  siswa  ialah  pengurus  Organisasi Siswa Intra  Sekolah  (OSIS)  dan/atau  Majelis Perwakilan  Kelas  (MPK)  dengan  jumlah  paling
banyak  2  (dua)  orang  per  rombongan belajar/kelas; dan
b.  siswa  tidak  memiliki  kecenderungan  sifat-sifat buruk  dan/atau  riwayat  sebagai  pelaku  tindak kekerasan.
(4)  Dalam  hal  sekolah belum memiliki  pengurus  OSIS dan/atau  MPK  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (3) huruf  a,  sekolah  sanggup dimenolong  oleh siswa  dengan syarat sebagai diberikut:
a.  siswa  tidak  memiliki  kecenderungan  sifat buruk  dan  riwayat  sebagai  pelaku  tindak kekerasan; dan
b.  memiliki  prestasi  akademik  dan  nonakademik yang  baik  dibuktikan  dengan  nilai  rapor dan penghargaan  nonakademik  atau  mempunyai
kemampuan  manajerial  dan  kepemimpinan yang  dibuktikan  dengan  keikutsertaan  dalam berbagai  kegiatan kasatmata di  dalam  dan  di  luar
sekolah.

Pasal 6
(1)  Dinas  pendidikan  provinsi/kabupaten/kota  sesuai dengan  kewenangannya  wajib  mengawasi kegiatan pengenalan lingkungan sekolah. 
(2)  Apabila  dalam  pelaksanaan  pengenalan  lingkungan sekolah  terjadi  pelanggaran,  dinas  pendidikan provinsi/kabupaten/kota  sesuai  kewenangannya wajib  menghentikan  kegiatan  pengenalan lingkungan sekolah.

Pasal 7
(1)  Pemdiberian  sanksi  atas  pelanggaran  terhadap Peraturan Menteri ini yaitu sebagai diberikut: 
a.  sekolah mempersembahkan  sanksi  kepada  siswa  dalam rangka training berupa:
1)  teguran tertulis; dan
2)  tindakan lain yang bersifat edukatif.
b.  kepala  dinas  pendidikan provinsi/kabupaten/kota  atau  pengurus  yayasan sesuai  kewenangannya  mempersembahkan  hukuman kepada  kepala/wakil  kepala  sekolah/guru berupa:
1)  teguran tertulis;
2)  penundaan atau pengurangan hak;
3)  pembebasan tugas; dan/atau
4)  pemberhentian sementara/tetap dari jabatan.
c.  kepala  dinas  pendidikan provinsi/kabupaten/kota  sesuai  kewenangannya mempersembahkan hukuman kepada sekolah berupa:
1)  pemberhentian  menolongan  dari  pemerintah daerah; dan/atau
2)  penutupan  sekolah  yang  diselenggarakan oleh masyarakat.
d.  Menteri atau  pejabat  yang  ditunjuk  mempersembahkan hukuman kepada sekolah berupa:
1)  rekomendasi penurunan level akreditasi;
2)  pemberhentian  menolongan  dari  pemerintah; dan/atau
3)  rekomendasi  kepada  pemerintah  kawasan untuk  melakukan  langkah-langkah  tegas berupa  penggabungan,  relokasi,  atau penutupan  sekolah  dalam  hal  terjadinya pelanggaran yang berulang.
(2)  Apabila  terjadi  perpeloncoan  maupun  kekerasan lainnya  dalam pengenalan  lingkungan  sekolah maka pemdiberian  sanksi  mengacu  kepada  Peraturan  Menteri Pendidikan  dan  Kebudayaan  Nomor  82  Tahun  2015 perihal  Pencegahan  dan  Penanggulangan  Tindak Kekerasan  pada  Satuan  Pendidikan  dan  peraturan perundang-undangan lainnya.

Pasal 8
(1)  Pemdiberian sanksi  sebagaimana  dimaksud  dalam Pasal  7  dilakukan  sesuai  dengan  peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2)  Jenis sanksi  sebagaimana  dimaksud  dalam  Pasal  7 tidak  menghapus jenis  sanksi  lainnya  yang  diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 9
(1)  Sekolah  wajib  meminta  izin  secara  tertulis  dan mendapatkan  izin  secara  tertulis  dari  orangtua/wali calon  peserta  kegiatan  pengenalan  anggota  gres ekstrakurikuler.
(2)  Sekolah  wajib  menyertakan  rincian  kegiatan pengenalan  anggota  baru  ekstrakurikuler  pada  ketika meminta  izin  secara  tertulis  sebagaimana  dimaksud pada ayat (1) kepada orangtua/wali.
(3)  Sekolah  wajib  menugaskan paling  sedikit   2  (dua) orang  guru  untuk  mendampingi  kegiatan  pengenalan anggota gres ekstrakurikuler.
(4)  Apabila  terdapat  potensi  risiko  bagi  siswa  baru  dalam pengenalan  anggota  baru  pada  kegiatan ekstrakurikuler  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  (1), sekolah  wajib  menciptakan  pemetaan  dan  penanganan risiko  serta  memdiberitahukan  kepada  orangtua/wali untuk menerima persetujuan.
(5)  Ketentuan hukuman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7  berlaku  juga  untuk  pengenalan  anggota  baru  pada kegiatan  ekstrakurikuler  bagi  siswa  baru  yang berperihalan dengan Peraturan Menteri ini

Pasal 10
(1)  Siswa,  orangtua/wali,  dan  masyarakat  sanggup melaporkan dugaan  pelanggaran  atas  Peraturan Menteri  ini  kepada  Dinas  Pendidikan  setempat  atau Kementerian melalui laman http://sekolahaman.kemdikbud.go.id, telepon  ke  021-57903020,  021-5703303,  faksimile  ke  021-5733125, email  ke  laporkekerasan@kemdikbud.go.id  atau layanan pesan singkat (SMS) ke 0811976929.
(2)  Sekolah  tidak  dapat  menuntut  secara  hukum  atau mempersembahkan  sanksi  dalam  bentuk  apapun  kepada siswa,  orangtua/wali,  dan  masyarakat  yang melaporkan  pelanggaran  sebagaimana  dimaksud  ayat (1) kecuali laporan tersebut terbukti tidak benar.

DOWNLOAD PERMENDIKBUD NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERMASUK LAMPIRAN 1 TENTANG SILABUS PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH BAGI SISWA BARU; LAMPIRAN II TENTANG CONTOH FORMULIR PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH BAGI SISWA BARU DAN LAMPIRAN III TENTANG KEGIATAN DAN ATRIBUT YANG DILARANG 

DALAM PELAKSANAAN PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH (KLIK DISINI)

Demikian informasi ini disampaikan supaya bermanfaa.


===================================================



0 Komentar untuk "Download Permendikbud Nomor 18 Tahun 2016 Wacana Pengenalan Lingkungan Sekolah"

Back To Top