Pengertian Dan Langkah-Langkah Metode Role Playing

Pengertian Role Playing
Pengertian Role Playing berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia (Badudu-Zain, 84) adalah  mengambil bab dalam  melaksanakan suatu acara yang sangat senang baik dengan memakai alat atau tanpa alat.

Pengertian Role Playing menurut Prof. Dr. H. Ndang Komara, M.Si.,bermain tugas ialah acara yang mengeksplorasi korelasi antar insan dengan cara memperagakan dan mendiskusikan sehingga orang sanggup mengeksplor perasaan, sikap, nilai,dan banyak sekali seni administrasi pemecahan masalah.




Pengertian Role Playing Menurut Corsini, (dalam Tatiek 92001: 99) mengemukakan bahwa bermain tugas suatu alat mencar ilmu yang membuatkan ketrampilan-ketrampilan dan pengertian-pengertian terkena korelasi antar insan dengan jalan memerankan situasi-situasi yang paralel dengan yang terjadi dalam kehidupan yang sebenarnya.

Selanjutnya, Corsini, dalam Tatiek (2001: 99) menyatakan  bahwa bermain peran sanggup dipakai sebagai: (a) alat untuk mendiagnosis dan mengerti seseorang dengan cara mengamati perilakunya waktu memerankan dengan impulsif situasi dan tragedi yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya.(b) media pengajaran,melalui proses “modeling” anggota sanggup lebih efektif melalui ketrampilan-ketrampilan antar langsung dengan mengamati banyak sekali cara dalam memecahkan masalah.(c) metode tes untuk melatih ketrampilan-ketrampilan tertentu melalui keterlibatan secara aktif dalam proses bermain peran.

Dari beberapa pengertian Bermain Peran atau Role Playing di atas dapat disimpulkan bahwa bermain tugas ialah suatu acara sangat senang yang di dalamnya melaksanakan perbuatan-perbuatan yaitu gerakan-gerakan wajah (ekspresi) sesuai apa yang diceritakan.Namun yang penting untuk diingat bahwa bermain tugas yang dikembangkan di Sekolah Dasar ialah acara sebagai media bermain peran.Kemampuan berperan di sini mencakup kemampuan menghayati emosi, kesukaan,kesedihan dan kebiasaan lain dari tokoh yang diperankan.Kemudian penghayatan terhadap mimik,gerak tubuh,intonasi bunyi yang dimiliki tokoh.

Hakikat Bermain Peran atau Role Playing
Hakikat Bermain Peran atau Role Playing mempunyai 4 pengertian,yaitu:
1)   Sesuatu yang bersifat sandiwara dimana pemain memainkan tugas tertentu sesuai dengan lakon yang sudah ditulis dan dimainkan untuk tujuan hiburan.
2)   Sesuatu yang bersifat sosiologis atau pola-pola sikap yang ditentukan oleh norma-norma tertentu.
3)   Suatu sikap tiruan atau tipuan dimana seseorang berusaha memperbodoh orang lain dengan jalan berperilaku berlawanan dengan apa yang diharapkan,dirasakan,atau diinginkan.
4)   Sesuatu yang berkaitan dengan pendidikan di mana individu memerankan situasi yang imajinatif dengan tujuan untuk memmenolong tercapainya pemahaman diri sendiri,meningkatkan ketrampilan,menunjukan sikap lain bagaimana sikap seseorang atau bagaimana seseorang harus bertingkahlaku.Corsini (dalam Tatiek, 2001: 99)

Langkah-langkah Bermain Peran atau Role Playing
Menurut Hesti dkk, (2004) dalam bermain tugas langkah-langkah yang harus ditempuh yaitu ada empat langkah sebagai diberikut:
  1. Membacakan naskah percakapan dengan jeda,lafal,dan volumesuara yang sesuai.Kalimat-kalimat yang dikurung tidak perlu dibaca,karena kalimat tersebut ialah petunjuk laku.
  2. Menentukan moral tokoh dan mulut yang sempurna untuk memerankan tokoh tersebut.
  3. Berlatih berulang-ulang hingga betul sanggup memerankan tokoh itu.
  4. Menggunakan kostum yang sesuai semoga percakapan lebih hidup.

Apabila hal-hal diatas sanggup dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh, maka secara otomatis percakapan akan hidup, karena percakapan dilakukan oleh bawah umur yang aktif dan kreatif sesuai moral masing-masing. Untuk pembelajaran kostum diubahsuaikan dengan kondisi anak, sekolah, dan tema pelajaran

Metode Bermain Peran atau Role Playing
Pada hakekatnya pembelajaran Bermain Peran atau Role Playing terletak pada keterlibatan emosional penerima didik dalam pembelajaran semoga sanggup mengeksplorasi perasaan,memperoleh wawasan tentang sikap,nilai,dan persepsinya,mengembangkan ketrampilan dan sikap dalam memecahkan masalah.
Metode Bermain Peran atau Role Playing atau tehnik pelajaran ialah suatu cara penguasaan pelajaran, acara pengembangan imajinasi penghayatan suatu tokoh tertentu.Tarigan dkk (1991: 389).

Menurut Prof.Dr.H.Endang Komara,M.Si., Bermain Peran atau Role Playing dalam pembelajaran ialah perjuangan untuk memecahkan persoalan melalui peragaan,serta langkah-langkah identifikasi masalah,analisis,pemeranan, dan diskusi.

Sedang Dr. E. Mulyasa, M.Pd. (2004:141)  terdapat 4 perkiraan yang mendasari metode (pembelajaran) Bermain Peran atau Role Playing untuk membuatkan sikap dan nilai-nilai sosial,yang kedudukannya sejajar dengan model mengajar lainnya. Adapun perkiraan tersebut ialah sebagai diberikut: (1) Secara implisit bermain tugas mendukung suatu situasi mencar ilmu berdasarkan pengalaman.Peserta didik sanggup menampilkan respon emosionalsambil mencar ilmu dari respon orang lain. (2) Memungkinkan para siswa untuk mengungkapkan perasaannya yang tak sanggup dikenal tanpa bercermin pada orang lain. Bermain tugas memandang bahwa diskusi sehabis pemeranan dan pemeranan itu sendiri ialah acara utama dan intregral dari pembelajaran. (3) emosi dan ide-ide sanggup diangkat ke taraf sadar untuk kemudian ditingkatkan melalui proses kelompok. Pemecahan tidak selalu hadir dari orang tertentu,tetapi bisa saja muncul dari reaksi pengamat terhadap persoalan yang sedang diperankan.melaluiataubersamaini demikian,peserta didik sanggup mencar ilmu dari pengalaman orang lain tentang cara memecahkan masalahyang pada gilirannyadapat dimanfaatkan untuk membuatkan diri secara optimal.

Metode ini sanggup mengurangi tugas guru dalam mendominasi pembelajaran dalam pendekatan tradisional. (4) Bahwa proses psikologi tersembunyi,berupa sikap,nilai,perasaan dan sistem keyakinan,dapat diangkat ke taraf sadar melalui kombinasi pemeran secara spontan. melaluiataubersamaini demikian siswa sanggup menguji sikap dan nilai yang sesuai dengan orang lain,apakah sikap dan nilai yang dimilikinya perlu dipertahankan atau diubah. Tanpa menolongan orang lain siswa susah untuk menilai sikap dan nilai yang dimiliki. Masih berdasarkan E. Mulyasa ada 3 hal yang memilih kualitas dan keefektifan bermain tugas sebagai metode pembelajaran,yakni kualitas pemeranan,analisa dalam diskusi,dan pandangan siswa terhadap tugas yang ditampilkan.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas sanggup disimpulkan bahwa metode Bermain Peran atau Role Playing adalah cara yang dipakai dalam pembelajaran semoga siswa sanggup mengekplorasi tiruana potensi yang ada dalam diri siswa baik emosional,sikap, dan nilai melalui pemeranan untuk mendapat ketrampilan  tanpa mengabaikan tugas orang lain.

Sumber Bacaan :

Badudu – Zaim, (1996)  Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta:  Pustaka Sinar Harapan.

Bennet,Tatiek.2001.“Roll Playing (Bermain Peran) ”http://www.lintasdiberita.us./ topic/metode+ peran+sd+free. 15-03-2011.

Dimyati dan Mujiyono.1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim Thursan.2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

H. Dody Hermana, Dr.,MBA.,M.Si. dan Nizar Alam Hamdani, S.Pd.,MT.,MM.,M.Si., (2008), Classroom Action Research,Jakarta:Rahayasa Training and Consulting.

H. Endang Komara, Prof., Dr.,M.Si., “Model Bermain Peran Dalam Pembelajaran Partisipasif” http;//dahli-ahmad.blogspot.com/2009/03/model-bermain-peran-dalam-pembelajaran 29.html.15-03-2011.

Slameto. 2003. Belajar dan Fakto-faktor Yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.



= Baca Juga =



0 Komentar untuk "Pengertian Dan Langkah-Langkah Metode Role Playing"

Back To Top