Daftar 122 Kabupaten Yang Masuk Katagori Kawasan Tertinggal

Presiden Jokowi sudah tetapkan 122 kabupaten ini sebagai tempat tertinggal 2015-2019. Penetapan itu tertuang dalam Peraturan Presiden (perpres) Nomor 131/2015 wacana Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015–2019. Perpres itu ditanhadirani pada (4/11/2015) lalu, ibarat tertuang dalam situs Setkab, Kamis (10/12/2015).





Dalam Perpres disebutkan,  tempat tertinggal yakni tempat kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan tempat lain dalam skala nasional.



Suatu tempat diputuskan sebagai tempat tertinggal berdasarkan kriteria: 

a. perekonomian masyarakat; 

b. sumber daya manusia; 
c. masukana dan pramasukana; 
d. kemampuan keuangan daerah; 
e. aksesibilitas; dan 
f. karakteristik daerah.



"Kriteria ketertinggalan sebagaimana dimaksud diukur berdasarkan indikator dan sub indikator. Ketentuan terkena indikator dan sub indikator sebagaimana dimaksud diatur dengan peraturan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan tempat tertinggal," suara pasal 2 ayat 2 dan 3 perpres tersebut.



Menurut perpres ini, pemerintah tetapkan tempat tertinggal setiap 5 tahun sekali secara nasional berdasarkan kriteria, indikator, dan sub indikator ketertinggalan daerah. Penetapan tempat tertinggal sebagaimana dimaksud dilakukan berdasarkan tawaran menteri dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah.



Dalam hal adanya pembentukan, pemekaran, dan penggabungan tempat kabupaten; atau upaya mengatasi keadaan luar biasa, keadaan konflik, atau tragedi alam, berdasarkan perpres ini, presiden sanggup tetapkan tempat tertinggal baru.



melaluiataubersamaini perpres ini diputuskan tempat tertinggal tahun 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran yang yakni bab tidak terpisahkan dari Perpres ini. Berikut ini Daftar 122 Kabupaten Yang Masuk Katagori Daerah Tertinggal




1. Provinsi Aceh: Kab. Aceh Singkil. 



2. Provinsi Sumatera Utara: 1. Kab. Nias; 2. Kab. Nias Selatan; 3. Kab. Nias Utara; 4. Kab. Nias Barat. 



3. Provinsi Sumatera Barat: 1. Kab. Kepulauan Mentawai; 2. Kab. Solok Selatan; 3. Kab. Pasaman Barat. 



4. Provinsi Sumatera Selatan: 1. Kab. Musi Rawas; 2. Kab. Musi Rawas Utara. 



5. Provinsi Bengkulu: Kab. Seluma. 



6. Provinsi Lampung: 1. Kab. Lampung Barat; 2. Kab. Pesisir Barat.



7. Provinsi Jawa Timur: 1. Kab. Bondowoso; 2. Kab. Situbondo; 3. Kab. Bangkalan; 4. Kab. Sampang. 



8. Provinsi Banten: 1. Kab. Pandeglang; 2. Kab. Lebak. 



9. Provinsi NTB: 1. Kab. Lombok Barat; 2. Kab. Lombok Tengah; 3. Kab. Lombok Timur; 4. Kab. Sumbawa; 5. Kab. Dompu; 6. Kab. Bima; 7. Kab. Sumbawa Barat; 8. Kab. Lombok Utara. 



10. Provinsi NTT: 1. Kab. Sumba Barat; 2. Kab. Sumba Timur; 3. Kab. Kupang; 4. Kab. Timor Tengah Selatan; 5. Kab. Timor Tengah Utara; 6. Kab. Belu; 7. Kab. Alor; 8. Kab. Lembata; 9. Kab. Ende; 10. Kab. Manggarai; 11. Kab. Rote Ndao; 12. Kab. Manggarai Barat; 13. Kab. Sumba Tengah; 14. Kab. Sumba Barat Daya; 15. Kab. Nagekeo; 16. Kab. Manggarai Timur; 17. Kab. Sabu Raijua; 18. Kab. Malaka.



11. Provinsi Kalimantan Barat: 1. Kab. Sambas; 2. Kab. Bengkayang; 3. Kab. Landak; 4. Kab. Ketapang; 5. Kab. Sintang; 6. Kab. Kapuas Hulu; 7. Kab. Melawi; 8. Kab. Kayong Utara. 



12. Provinsi Kalimantan Tengah: 1. Kab. Seruyan. 



13. Provinsi Kalimantan Selatan: 1. Kab. Hulu Sungai Utara. 



14. Prov. Kalimantan Timur: 1. Kab. Nunukan; 2. Kab. Mahakam Ulu.



15. Provinsi Sulawesi Tengah: 1. Kab. Banggai Kepulauan; 2. Kab. Donggala; 3. Kab. Toli-Toli; 4. Kab. Buol; 5. Kab. Parigi Moutong; 6. Kab. Tojo Una-Una; 7. Kab. Sigi; 8. Kab. Banggai Laut; 9. Kab. Morowali Utara. 



16. Prov. Sulawesi Selatan: 1. Kab. Jguaponto. 



17. Prov. Sulawesi Tenggara: 1. Kab. Konawe; 2. Kab. Bombana; 3. Kab. Konawe Kepulauan. 



18. Prov. Gorontalo: 1. Kab. Boalemo; 2. Kab. Pohuwato; 3. Kab. Gorontalo Utara. 



19. Prov. Sulawesi Barat: 1. Kab. Polewali Mandar; 2. Kab. Mamuju Tengah.



20. Prov. Maluku: 1. Kab. Maluku Tenggara Barat; 2. Kab. Maluku Tengah; 3. Kab. Buru; 4. Kab. Kepulauan Aru; 5. Kab. Seram Bagian Barat; 6. Kab. Seram Bagian Timur; 7. Kab. Maluku Barat Daya; 8. Kab. Buru Selatan. 



21. Prov. Maluku Utara: 1. Kab. Halmahera Barat; 2. Kab. Kepulauan Sula; 3. Kab. Halmahera Selatan; 4. Kab. Halmahera Timur; 5. Kab. Pulau Morotai; 6. Kab. Pulau Taliabu.



22. Prov. Papua Barat: 1. Kab. Teluk Wondama; 2. Kab. Teluk Bintuni; 3. Kab. Sorong Selatan; 4. Kab. Sorong; 5. Kab. Raja Ampat; 6. Kab. Tambrauw; 7. Kab. Maybrat. 



23. Prov. Papua: 1. Kab. Merauke; 2. Kab. Jayawijaya; 3. Kab. Nabire; 4. Kab. Kepulauan Yapen; 5. Kab. Biak Numfor; 6. Kab. Paniai; 7. Kab. Puncak Jaya; 8. Kab. Boven Digoel; 9. Kab. Mappi; 10. Kab. Asmat; 11. Kab. Yahukimo; 12. Kab. Pepegununganan Bintang; 13. Kab. Tolikara; 14. Kab. Sarmi; 15. Kab. Keerom; 16. Kab. Waropen; 17. Kab. Supiori; 18. Kab. Memberamo Raya; 19. Kab. Nduga; 20. Kab. Lanny Jaya; 21. Kab. Memberamo Tengah; 22. Kab. Yalimo; 23. Kab. Dogiyai; 24. Kab. Intan Jaya; dan 25. Kab. Deiyai.



Perpres ini juga menegaskan, bahwa Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pembangunan tempat tertinggal dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait lainnya melaksanakan penilaian terhadap tempat tertinggal setiap 1 tahun sekali.



Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan dengan memakai metode penghitungan: a. indeks komposit; b. nilai selang (range); c. interval; dan/atau d. persentase desa tertinggal pada kabupaten.



= Baca Juga =



Tag : Berita
0 Komentar untuk "Daftar 122 Kabupaten Yang Masuk Katagori Kawasan Tertinggal"

Back To Top