Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad kembali dilaporkan ke Bareskrim Polri. Kali ini, Abraham dilaporkan dengan dugaan menggandakan dokumen.
Pelapor dalam kasus ini yaitu Feriyani, seorang wanita yang mengklaim terkait eksklusif dengan dugaan pemalsuan dokumen tersebut. Kuasa aturan Feriyani, Haris Septiansyah, mengatakan, laporan tersebut dibentuk alasannya yaitu kliennya merasa dirugikan atas apa yang dilakukan oleh Abraham dan kawannya, Uki.
"Abraham Samad dan Uki dilaporkan terkait pemalsuan dokumen. Laporan dibentuk hari Minggu (1/2/2015) kemarin," ujar Haris ketika dijumpai di depan Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (2/2/2015).
Haris menerangkan, kasus tersebut berpertama dari keperluan Feriyani untuk membuat paspor pada 2007. Saat itu, domisili Feriyani masih di Pontianak, Kalimantan Barat. Karena mengalami kesusahan administrasi, mitra Feriyani menyarankannya untuk pindah ke Makassar. Feriyani ditawari menolongan untuk mengurus pembuatan paspor.
Saat di Makassar, Feriyani lalu ditawari menolongan oleh Uki dan Abraham. Menurut Haris, menolongan itu dilakukan dengan memasukkan identitas Feriyani ke dalam kartu keluarga Abraham. Namun, berdasarkan Haris, diduga sudah terjadi pemalsuan identitas dalam dokumen paspor yang dimiliki Feriyani.
Dalam kasus ini, pelapor menuduh Abraham melaksanakan pemalsuan surat dokumen kepada instansi pemerintah, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 93 Undang-Undang No 23 Tahun 2006 yang sudah diubah menjadi Undang-Undang No 24 Tahun 2013 wacana Administrasi Kependudukan dan atau Pasal 263 Ayat 2 kitab undang-undang hukum pidana dan atau Pasal 264 KUHP.
Saat ini Feriani sudah berstatus sebagai tersangka. Menurut Haris, pada 29 Januari 2015, kliennya diadukan oleh sebuah forum swadaya masyarakat ke Badan Reserse Kriminal Polisi Republik Indonesia atas kasus yang sama, yaitu terkait pemalsuan dokumen. Kasus tersebut sekarang sudah dilimpahkan ke Polda Sulawesi Selatan.
Sumber : KOMPAS.com
Tag :
Berita
0 Komentar untuk "Abraham Samad Dilaporkan Ke Polri Terkait Dugaan Pemalsuan Dokumen Paspor"